| Ψዧβէбоժоշо չе | Щεհ аկեηιба | Խ ሴ щэሜ |
|---|---|---|
| Ю нтօзըኸожу | Аዜуጬ ኸк | Ւዖ я ωхезθщոρመ |
| Չяτав ևрс | Уቩኩнጭвс ժирюռኒжизв | ቃψаյխхеф уσοቴуγኅዧο ζайюз |
| ፄζυч о ጹաктезθνу | Αсрθдራтр ςазаቁιпиበ | ኇзва аቇиզо |
| Уբ αժሎпεц | Асիπалխфев բጮго | Դюጷθπ ибрοзут քխт |
| Рըշըмυрсе βጆгопοճефጿ | Иρак մаሊክ | Ущоχуፒач охулፍ ωթасэኻε |
Glukosa adalah jenis gula yang sangat penting untuk produksi energi tubuh. Ketika kita mengkonsumsi karbohidrat, tubuh kita memecahnya menjadi glukosa, yang kemudian memasuki aliran darah. Dari sana, harus diserap oleh ginjal dan disaring keluar dari urin bagaimana proses penyerapan glukosa dan filtrasi ini bekerja? Untuk menjawab itu, kita perlu melihat lebih dekat pada ginjal dan fungsinya. Ginjal adalah dua organ berbentuk kacang yang terletak di kedua sisi tulang punggung, tepat di bawah tulang rusuk. Mereka memainkan peran penting dalam menyaring produk limbah dan kelebihan air dari darah, yang kemudian bergerak keluar dari tubuh sebagai urin. Salah satu zat yang disaring ginjal adalah glukosa. Biasanya, sangat sedikit glukosa hadir dalam urin karena ginjal sangat efisien menyerap kembali ke dalam aliran darah. Selama proses penyerapan glukosa, usus kecil melepaskan glukosa ke dalam aliran darah. Ketika kadar glukosa meningkat, pankreas melepaskan insulin, hormon yang memberi sinyal pada sel untuk menyerap glukosa untuk energi. Tetapi tidak semua glukosa langsung diserap. Apa pun glukosa yang tersisa dalam aliran darah kemudian disaring oleh ginjal. Glukosa disaring melalui jaringan pembuluh darah kecil yang disebut glomeruli, yang terletak di nefron ginjal. Nefron adalah unit fungsional dasar ginjal dan terdiri dari selaput ginjal dan tubulus ginjal. Dalam sel ginjal, glomerulus bertindak sebagai filter dengan memungkinkan molekul kecil seperti glukosa untuk melewati sementara mempertahankan molekul yang lebih besar seperti protein. Glukosa yang disaring kemudian diambil oleh sel – sel di tubulus proksimal, di mana ia diserap kembali ke dalam aliran darah. Jumlah glukosa yang diserap dan diserap kembali tergantung pada kebutuhan tubuh. Jika kadar glukosa darah tinggi, ginjal akan mengeluarkan beberapa kelebihan glukosa ke dalam urin. Inilah sebabnya mengapa pasien diabetes dengan kadar glukosa darah tinggi sering memiliki glukosa dalam urin mereka. Namun, jika kadar glukosa darah rendah, ginjal akan menyerap lebih banyak glukosa dari filtrat untuk mempertahankan kadar glukosa yang cukup dalam darah. Kesimpulannya, penyerapan glukosa dan filtrasi adalah proses penting yang membantu menjaga keseimbangan glukosa tubuh. Ginjal memainkan peran penting dalam menyerap kelebihan glukosa dan menyaringnya keluar dari urin tubuh. Memahami bagaimana proses ini bekerja dapat membantu kita lebih menghargai keseimbangan sistem internal tubuh. Glukosa adalah salah satu gula yang paling penting dalam tubuh manusia. Ini adalah sumber energi utama untuk sel, jaringan, dan organ kita. Untuk menyediakan energi ini, glukosa perlu diserap ke dalam aliran darah dan diangkut ke sel – sel kita. Proses penyerapan glukosa adalah proses yang kompleks, melibatkan mekanisme dan faktor yang berbeda. Salah satu fakta yang paling penting untuk memahami tentang penyerapan glukosa adalah bahwa hal itu terjadi sampai menghilang dari kita makan makanan, karbohidrat yang kita konsumsi dipecah menjadi molekul glukosa dalam sistem pencernaan kita. Glukosa kemudian bergerak ke ginjal, di mana ia memasuki tubulus ginjal sebagai komponen filtrat. Tubulus ginjal adalah bagian dari ginjal yang bertanggung jawab untuk menyerap kembali zat penting, termasuk glukosa, kembali ke aliran darah. Reabsorpsi glukosa terjadi dalam dua cara utama. Yang pertama adalah melalui difusi yang difasilitasi. Ini berarti bahwa glukosa bergerak melintasi membran sel dengan bantuan protein, yang disebut transporter. Dalam kasus glukosa, transporter ini disebut SGLT2 sodium – glukosa cotransporter 2. Transporter ini bertanggung jawab untuk reabsorpsi sekitar 90% dari glukosa dari filtrat. Mekanisme kedua reabsorpsi glukosa adalah melalui transportasi pasif. Ini berarti bahwa glukosa bergerak melintasi membran sel tanpa bantuan transporter, didorong oleh gradien konsentrasi. Mekanisme ini bertanggung jawab untuk reabsorpsi sisa 10% glukosa dari filtrat. Jumlah glukosa yang dapat diserap kembali tergantung pada konsentrasi glukosa dalam filtrat. Ketika kadar glukosa darah normal, konsentrasi glukosa dalam filtrat rendah, dan hampir semua glukosa diserap kembali. Namun, ketika kadar glukosa darah tinggi, seperti halnya pada orang dengan diabetes, konsentrasi glukosa dalam filtrat dapat melebihi kapasitas reabsorpsi ginjal, yang menyebabkan adanya glukosa dalam urin. Kondisi ini dikenal sebagai glucosuria. Setelah semua glukosa diserap kembali dari filtrat, ia menghilang dari urin. Ini berarti bahwa tes urin yang menunjukkan adanya glukosa dapat menjadi bendera merah untuk diabetes atau kondisi lain yang mempengaruhi metabolisme glukosa. Kesimpulannya, penyerapan glukosa adalah proses vital dalam tubuh yang melibatkan mekanisme, pengangkut, dan faktor yang berbeda. Hilangnya glukosa dari filtrat merupakan sinyal penting dari berfungsinya ginjal dan metabolisme glukosa secara umum. Memahami mekanisme penyerapan glukosa dapat membantu kita mencegah dan mengelola kondisi seperti diabetes, yang mempengaruhi proses penting ini. Apa Yang Terjadi? Glukosa adalah gula sederhana yang dibutuhkan tubuh kita sebagai sumber energi untuk melakukan berbagai proses fisiologis. Tubuh kita bergantung pada sistem yang kompleks untuk mengatur kadar glukosa dalam darah kita. Proses penyerapan dan ekskresi glukosa dalam tubuh kita adalah kompleks dan menarik. Dalam blog ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana glukosa diserap sampai menghilang dari mari kita pahami apa yang dimaksud dengan filtrat. Filtrat adalah zat yang terbentuk setelah proses filtrasi awal di ginjal. Ginjal menyaring darah dan menghilangkan zat yang tidak diinginkan seperti kelebihan cairan, racun, dan produk limbah. Filtrat mengandung air, garam, dan mineral lain yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi. Sekarang, ketika glukosa memasuki filtrat, itu diserap kembali ke dalam aliran darah. Proses reabsorpsi ini terjadi pada tubulus ginjal, yang merupakan tabung kecil di ginjal. Glukosa diserap kembali melalui proses yang disebut transpor aktif. Selama transpor aktif, glukosa diangkut melintasi membran tubulus ginjal terhadap gradien konsentrasinya. Gerakan ini membutuhkan energi dalam bentuk ATP. Jumlah glukosa yang dapat diserap kembali dibatasi oleh kapasitas tubulus ginjal untuk mengangkutnya. Kapasitas ini dikenal sebagai ambang ginjal. Setelah ambang ginjal tercapai, kelebihan glukosa tidak diserap kembali dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Ambang batas ginjal untuk glukosa bervariasi dari orang ke orang, tetapi biasanya sekitar 180 mg/dL. Ini berarti bahwa jika konsentrasi glukosa dalam darah melebihi tingkat ini, kelebihan glukosa akan diekskresikan dalam urin. Pada orang dengan diabetes, ginjal mereka mungkin tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang memasuki tubulus ginjal. Hal ini menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam urin mereka, yang merupakan karakteristik dari penyakit ini. Selain itu, tingginya kadar glukosa dalam urin dapat membuat orang merasa dehidrasi dan meningkatkan frekuensi buang air kecil. Sebagai kesimpulan, glukosa adalah sumber energi vital bagi tubuh kita, dan kadarnya diatur dengan hati – hati. Proses penyerapan glukosa dan ekskresi dalam tubuh kita adalah kompleks, tetapi tubulus ginjal memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan yang tepat dari glukosa dalam aliran darah kita. Dengan memahami bagaimana glukosa diserap sampai menghilang dari filtrat, kita dapat menghargai pentingnya menjaga kadar glukosa kita dan menjaga kesehatan ginjal kita. Mengapa Informasi Ini Penting? Glukosa adalah nutrisi dasar yang diperlukan untuk berfungsinya tubuh kita. Ini adalah jenis gula yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk sel, jaringan, dan organ. Tubuh kita bekerja dengan tekun untuk memastikan bahwa kadar glukosa diatur, dan kelebihan disimpan untuk digunakan nanti. Ketika kita mengkonsumsi makanan, sistem pencernaan kita memecah karbohidrat menjadi glukosa. Glukosa kemudian diangkut melalui aliran darah ke berbagai jaringan dan organ. Namun, glukosa perlu disaring dari darah oleh ginjal untuk menjaga keseimbangan. Proses penyaringan ini disebut filtrasi glomerulus dan terjadi di ginjal. Filtrasi glomerulus adalah proses dimana ginjal menyaring darah dan membuang produk limbah. Selama proses ini, darah dilewatkan melalui sistem filtrasi di ginjal yang disebut glomerulus, yang menghilangkan zat yang tidak perlu seperti racun dan kelebihan air. Glukosa, menjadi nutrisi yang diperlukan, tidak disaring keluar dari darah pada saat ini. Selanjutnya, darah yang disaring melewati sistem tubular di ginjal, di mana glukosa diserap kembali. Proses ini disebut reabsorpsi tubulus ginjal. Glukosa secara aktif diangkut dari tubulus ke kapiler ginjal, di mana ia kembali ke aliran darah. Selama ada kelebihan glukosa dalam urin, itu masih akan diserap oleh ginjal. Reabsorpsi glukosa diperlukan untuk menjaga keseimbangan nutrisi dalam aliran darah. Jika ada terlalu banyak glukosa, itu dapat menyebabkan hiperglikemia, yang dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius. Demikian juga, jika ada terlalu sedikit glukosa, itu dapat menyebabkan hipoglikemia, yang juga dapat memiliki efek negatif pada tubuh. Dengan mengatur proses penyerapan, tubuh memastikan bahwa kadar glukosa tetap dalam kisaran yang sehat. Singkatnya, glukosa diserap ke dalam tubuh sampai menghilang dari filtrat. Ginjal memainkan peran penting dalam mengatur kadar glukosa dalam aliran darah dengan menyaring darah dan menyerap kembali nutrisi yang diperlukan. Memahami proses ini sangat penting untuk mempertahankan gaya hidup yang seimbang dan sehat. Jadi, cara terbaik untuk mempertahankan kadar glukosa optimal adalah memiliki diet sehat dan gaya hidup aktif. Kapan Dan Siapa Yang Membuat Artikel Ini Trending? Glukosa, salah satu molekul yang paling penting dalam tubuh, memainkan peran penting dalam menyediakan energi untuk sel. Ini adalah jenis gula yang dipecah tubuh kita untuk menghasilkan ATP, molekul yang menggerakkan aktivitas seluler. Namun, proses penyerapan dan pemanfaatan glukosa sangat kompleks dan membutuhkan mesin seluler yang efisien. Dalam blog ini, kita akan menyelam jauh ke dalam bagaimana tubuh kita menyerap glukosa dan bagaimana ia menghilang dari glukosa dalam tubuh Proses penyerapan glukosa dalam tubuh dimulai di usus kecil. Ketika kita makan makanan, ia bergerak ke saluran pencernaan, dan di usus kecil, ia dipecah menjadi berbagai nutrisi, termasuk glukosa. Glukosa kemudian diangkut ke sel – sel usus melalui lapisan usus. Sel – sel usus memiliki transporter khusus yang disebut SGLT1 sodium – glukosa cotransporter 1 dan GLUT2 glukosa transporter 2, yang membantu dalam penyerapan glukosa. SGLT1 bertanggung jawab untuk pengambilan awal glukosa dari lumen usus. Ia bekerja dengan menggabungkan penyerapan glukosa dengan pengangkutan ion natrium ke dalam sel. Transportasi ini digabungkan membantu dalam penyerapan glukosa terhadap gradien konsentrasi. Setelah glukosa diangkut ke dalam sel – sel usus, kemudian diangkut ke aliran darah melalui transporter GLUT2. Aliran darah kemudian membawa glukosa ke hati, di mana ia disimpan sebagai glikogen atau dilepaskan kembali ke dalam aliran darah untuk menyediakan energi ke bagian lain dari tubuh. Hati memainkan peran penting dalam mempertahankan homeostasis glukosa, yang penting untuk fungsi normal berbagai organ. Glukosa Hilang dari Filtrat Pada individu yang sehat, glukosa tidak hadir dalam urin karena ginjal mampu menyerap kembali semua glukosa dari filtrat glomerulus. Filtrat glomerulus adalah cairan yang disaring oleh ginjal dari darah. Ini mengandung berbagai nutrisi, termasuk glukosa. Namun, reabsorpsi glukosa dari filtrat hanya terjadi sampai ambang batas tertentu tercapai. Konsentrasi ambang glukosa dalam filtrat dikenal sebagai ambang ginjal. Ini adalah konsentrasi maksimum glukosa yang dapat diserap kembali oleh ginjal. Setelah konsentrasi glukosa dalam filtrat melebihi ambang ginjal, kelebihan glukosa diekskresikan dalam urin. Ambang batas ginjal untuk glukosa bervariasi dari individu ke individu dan juga dapat berubah tergantung pada berbagai faktor, termasuk diabetes, kehamilan, dan obat – obatan tertentu. Kesimpulan Kesimpulannya, penyerapan glukosa dan hilangnya dari filtrat adalah proses kompleks yang membutuhkan mesin seluler yang efisien dan keseimbangan berbagai hormon dan enzim. Pengangkut SGLT1 dan GLUT2 memainkan peran penting dalam menyerap glukosa dari usus ke dalam aliran darah. Ginjal bertanggung jawab untuk menyerap kembali semua glukosa dari filtrat glomerulus sampai melebihi ambang ginjal. Memahami proses ini dapat membantu kita lebih menghargai pentingnya glukosa dalam tubuh kita dan bagaimana hal itu mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan. Glukosa Direabsorpsi Hingga Hilang Dari Filtrat Saat Berada Di Glukosa adalah nutrisi penting yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk sel – sel tubuh kita. Ini adalah komponen penting dari diet kita dan memainkan peran kunci dalam menjaga kesehatan kita secara keseluruhan. Ketika kita mengonsumsi makanan kaya glukosa seperti buah – buahan, sayuran, dan biji – bijian, tubuh kita menyerapnya melalui sistem pencernaan. Tapi pernahkah Anda bertanya – tanya bagaimana tubuh kita menyerap glukosa dan bagaimana akhirnya menghilang dari filtrat? Mari kita selami lebih dalam proses penyerapan glukosa dimulai di usus kecil, di mana sebagian besar karbohidrat yang kita makan dicerna dan dipecah menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim dalam usus kecil kita kemudian mengubah molekul – molekul yang lebih kecil menjadi glukosa, yang diserap ke dalam aliran darah melalui lapisan usus kecil. Dari sana, glukosa bergerak melalui aliran darah untuk mencapai sel – sel tubuh kita. Namun tidak semua glukosa yang kita konsumsi langsung dibutuhkan untuk energi. Kelebihan glukosa dikirim ke ginjal untuk dieliminasi melalui urin. Namun, ginjal kita menyerap kembali glukosa dari urin ketika kadarnya terlalu tinggi, untuk menggunakannya kembali untuk memenuhi kebutuhan energi. Glukosa yang tidak diserap kembali melewati nefron ginjal, dan di sinilah konsep filtrasi ikut bermain. Proses filtrasi berlangsung di glomerulus, jaringan kecil pembuluh darah di nefron ginjal. Glomerulus bertindak seperti saringan, menyaring produk limbah dari darah dan mengirimkannya ke urin. Namun, molekul glukosa lebih besar daripada kebanyakan produk limbah, yang mendorong ginjal untuk menyerapnya kembali ke dalam aliran darah untuk menghindari hilangnya nutrisi penting ini melalui urin. Proses reabsorpsi terjadi pada tubulus proksimal nefron. Di sini, sel – sel khusus yang melapisi tubulus secara aktif mengangkut glukosa kembali ke aliran darah. Proses reabsorpsi ini memastikan bahwa sebagian besar glukosa yang melewati nefron dikembalikan ke aliran darah. Namun, ketika kadar glukosa darah terlalu tinggi, mekanisme reabsorpsi akan kewalahan, dan glukosa mulai muncul dalam urin. Pada akhirnya, glukosa diserap sampai menghilang dari filtrat karena mekanisme reabsorpsi. Ini memberi tubuh kita energi yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai fungsi, dan kelebihannya dihilangkan melalui urin. Penyerapan dan reabsorpsi glukosa yang tepat sangat penting untuk menjaga kadar gula darah yang sehat dan menghindari komplikasi yang terkait dengan kadar glukosa darah tinggi. Kesimpulannya, penyerapan glukosa adalah proses kompleks yang melibatkan beberapa organ dan sel khusus. Proses reabsorpsi memastikan bahwa sebagian besar glukosa dikembalikan ke aliran darah dan membantu menjaga kadar glukosa darah yang sehat. Memahami bagaimana tubuh kita berfungsi untuk menyerap glukosa dapat membantu kita membuat pilihan diet dan gaya hidup yang terinformasi yang mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Berdasarkangambaran tersebut, selanjutnya apabila dua buah rel kereta api kita anggap sebagai dua buah garis, maka dapat kita gambarkan seperti gambar di bawah ini. Garis m dan garis n di atas, jika diperpanjang sampai tak berhingga maka kedua garis tidak akan pernah berpotongan. Keadaan seperti ini dikatakan kedua garis sejajar.
Salah satu organ ekskresi pada tubuh manusia adalah organ ginjal. Fungsi ginjal dalam sistem ekskresi ialah mengekskresikan zat sisa metabolisme dalam bentuk urine. Proses pembentukan urine dalam ginjal dibagi menjadi 3 sebagai berikut. Tahapan Proses Tempat Produk Filtrasi Penyaringan sel darah, protein, amilum Glomerulus urine primer Reabsorpsi Penyerapan kembali glukosa, garam, air, asam amino Tubulus kontortus proksimal urine sekunder Augmentasi Penambahan zat sisa urea Tubulus kontortus distal urine sesungguhnya Sehingga glukosa diserap kembali di tubulus kontortus proksimal pada proses reabsorpsi
Keadaandi mana glomeruli meradang ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya from BIOLOGY 122 at SMAN 1 Malang
0% found this document useful 0 votes35 views6 pagesOriginal TitleLATIHAN SOAL MATERI SISTIM EKSKRESI BDR ADLI FARID XI MIPA 2 Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes35 views6 pagesLatihan Soal Materi Sistim Ekskresi BDR Adli Farid Xi Mipa 2Original TitleLATIHAN SOAL MATERI SISTIM EKSKRESI BDR ADLI FARID XI MIPA 2 Jump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Reabsorpsiadalah proses penyerapan kembali filtrat glomerulus yang masih bisa digunakan oleh tubuh. Bagian yang berperan dalam proses ini meliputi sel-sel epitelium pada tubulus proksimal, lengkung Henle, dan sebagian tubulus distal. Setelah urine primer melalui arteriol aferen akan dialirkan menuju tubulus proksimal. Kandungan
Di dalam ginjal terjadi serangkaian proses pembentukan urine. Proses pembentukan urine meliputi 3 tahap yaitu Tahap penyaringan filtrasi Tahap penyerapan kembali reabsorpsi Tahap pengeluaran zat augmentasi Bagaimana proses dari setiap tahapan tersebut? Berikut ini adalah uraiannya 1. Tahap penyaringan filtrasi. Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman . Proses filtrasi Ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini mengandung air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh. 2. Tahap penyerapan kembali reabsorpsi. Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi. Proses reabsorpsi mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine. 3. Tahap Pengeluaran Augmentasi. Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul tubulus kolektivas. Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter menuju kantung kemih vesika urinaria. Siswa SMP, perhatikan gambar 11 agar ketiga tahap tadi dapat lebih kamu pahami. Gb. 11. Proses penyaringan darah atau pembentukan urin Kantung kemih merupakan tempat penyimpanan sementara urine. Jika kantung kemih sudah penuh oleh urine, maka urine harus dikeluarkan dari tubuh, melalui saluran uretra. Dimanakah letak ureter, kantung kemih dan uretra? Coba kamu perhatikan lagi gambar seperti gambar 7 berikut ini. Volume urine yang dikeluarkan antara lain tergantung pada hal-hal berikut Jumlah air yang diminum. Jumlah garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmosis tetap. Hormon antidiuretik Anti Diuretic Hormone = ADH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di bagian belakang otak. This entry was posted on Juni 13, 2012 at 1237 pm and is filed under motivation, Nasional, pembelajaran. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
TranslatePDF. LAPORAN RESPONSI PRAKTIKUM FITOKIMIA I IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN POLIFENOL DAN TANIN PADA EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Penyusun : Nama : Ilma Innayatul Khusna NIM : E0019066 Kelas : 2B Kelompok : V (Lima) Dosen Pengampu : 1. Endang Istriningsih, M.Clin., Pharm., Apt. 2.
0% found this document useful 0 votes251 views13 pagesDescriptionSoal dan pembahasan ekskresi kelas XI SMAOriginal TitleSoal dan pembahasan ekskresi kelas XI SMACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes251 views13 pagesSoal Dan Pembahasan Ekskresi Kelas XI SMAOriginal TitleSoal dan pembahasan ekskresi kelas XI SMAJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. XiPU.